AN-TRO-PO-LO-GI.
Mungkin banyak yang tidak tahu apa itu. Jangan-jangan justru malah sok tahu,
dan mendefinisikannya sebagai Arkeologi atau Sosiologi. Inilah salah satu tugas
awal yang harus kami jawab di akhir pendidikan sebagai mahasiswa Antropologi.
Membedakan antara Antropologi dan Sosiologi serta menjelaskannya kepada
khalayak luas.
Setelah kurang lebih satu minggu
menjadi mahasisiwi Antropologi Budaya, begitu banyak hal yang didapat.
Mengamati, menyampaikan, dan merangkainya dalam susunan kata-kata menjadi tugas
teratur kami nantinya. Hal lain yang tak kalah menyenangkan adalah menonton
film (mata kuliah apresiasi film etnografi),
mewarnai wayang karton dengan cat tembok (apresiasi kriya etnik), hingga
lucunya adalah tugas membaca novel impor. Sungguh tugas-tugas yang
menyenangkan. Semoga memang benar adanya.
Adapun mata kuliah Antropologi yang menarik bagi saya adalah Antropologi Ragawi. Jangan bayangkan kami akan membedah mayat layaknya mahasisiwa kedokteran atau hal lainnya yang berhubungan dengan medis dan biologi. Mata kuliah Antropologi Ragawi difungsikan sebagai bekal kami calon antropolog untuk menjadi jembatan antara dokter dengan komunitas masyarakat.
Pada kelanjutannya kami akan
diberikan materi yang hampir sama dengan biologi, kedokteran, dan hal medis
lainnya. Namun, tidak sespesifik mereka yang memang menggeluti bidang tersebut.
Jika dokter dan ahli medis hanya menyembuhkan PENYAKITNYA, namun kami calon
antropolog diajarkan untuk menyembuhkan MANUSIANYA. Inilah yang disebut dengan “sebagai
jembatan” di pernyataan sebelumnya.
Sungguh semakin menarik tiap waktu yang kami habiskan. Semoga rasa dan semangat seperti ini akan terus konsisten timbul dan meremaja di sepanjang usia. So, welcome to the Cultural Anthropology. We are proud to be in it. SALAM ANTRO…
Sungguh semakin menarik tiap waktu yang kami habiskan. Semoga rasa dan semangat seperti ini akan terus konsisten timbul dan meremaja di sepanjang usia. So, welcome to the Cultural Anthropology. We are proud to be in it. SALAM ANTRO…
Menyebut Anthropology, seperti menelusuri lembah bertabir... Yang dibaliknya, sarat taburan emas permata. Dibalut dedaunan, dan tarian batang ilalang.
BalasHapusSemoga sukses menemukan jejak kaum intelektual, akademis maupun kehidupan.