Perjuangan Kaum Intelektual, ibarat mengikuti jejak para Nabi. Terus & terus tanpa kenal lelah menuju sebuah kemandirian masyarakat MADANI & Ridho Allah Semata. Jikalau tak cukup usiaku... Aku berharap akan terus berlanjut pada generasi berikutnya.
Samosa berminyak yang dibungkus sobekan kertas dari buku trigonometri. Apa yang Anda pikirkan dari potongan kalimat dalam novel Between Assassinations tersebut? Biasa saja? Tak ada yang spesial? Itulah mungkin pandangan orang pada umumnya akan arti dari kalimat di atas. Kita paham maknanya, namun kita tak mampu menggalinya, atau mungkin tak mau tau lebih jauh. Yang penting terbaca, itu sudah cukup. Masyarakat umum dengan latar belakang yang beragam punya sudut pandang yang hampir sama mengenai pengertian kalimat di atas. Hanya makanan bernama samosa dan dibungkus sobekan kertas. Begitu juga dengan saya. Namun beda halnya jika kita sodorkan kalimat ini pada antropolog. Mereka akan berpikir komplek tentang kalimat sederhana di atas. Mengkajinya secara lebih dalam. Apa makna dari samosa berminyak. Menjelaskan masyarakat yang manakah pembeli makanan berminyak ini. Menerangkan kondisi ekonomi yang seperti apakah konsumen makanan ini. Mengapa harus dibungkus dengan sobeka...
Komentar
Posting Komentar
Berikan komentar, apapun yang sekiranya bermanfaat bagi banyak orang. Ini adalah forum untuk berbagi. Menuliskan satu kebaikan adalah murni untuk kebaikan bersama...